
Blue Partnership Action Fund (BPAF) Tampilkan Inovasi Konservasi Mangrove dari Universitas Tanjungpura dan Komunitas Mempawah di World Ocean Week 2025
Kabupaten Mempawah – 18 September 2024 – Inovasi konservasi berbasis masyarakat dari Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, akan tampil dalam bentuk video karya yang diharapkan berhasil menarik perhatian dunia dalam ajang World Ocean Week (XWOW) dan East Asian Seas (EAS) Congress 2024 yang berlangsung dari 6 hingga 8 November 2024 di Xiamen, Tiongkok. Karya nyata tersebut dipamerkan melalui program Blue Partnership Action Fund (BPAF), menampilkan kolaborasi antara tim peneliti dari Universitas Tanjungpura (Untan) bersama Komunitas MMC Desa Pasir dan Kelompok Masyarakat (Pokmas) Pelesir Desa Sengkubang.
Kolaborasi ini merupakan respons terhadap tingginya laju deforestasi mangrove global, yang dalam tiga dekade terakhir telah mengalami penurunan lebih dari 40%, dengan Asia Tenggara menjadi salah satu wilayah yang paling terdampak. Melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat, tim tidak hanya fokus pada restorasi ekosistem tetapi juga pada peningkatan ekonomi lokal. Program ini memberikan pelatihan pengelolaan pembibitan dan penanaman mangrove, serta pelatihan budidaya lebah dan pembuatan kue berbahan dasar mangrove. Hingga saat ini, telah terjalin kemitraan dengan perwakilan masyarakat dari dua desa, yang sebagian besar diantaranya adalah perempuan dan nelayan lokal.
Hasilnya sungguh nyata seperti harapan dari pihak donor BPDF kepada tim Untab. Tim berhasil memasang 2 km Organic Coastal Defence (OCD) dan menanam lebih dari 10.000 bibit mangrove di wilayah pesisir, yang telah berhasil memulihkan 2 kilometer garis pantai.
Inovasi yang ditampilkan dalam forum internasional tersebut mencakup tiga karya unggulan. Pertama, Teknologi OCD, sebuah terobosan dalam restorasi pantai yang diprakarsai oleh tim peneliti Universitas Tanjungpura yang terdiri dari Kiki Prio Utomo, ST, M.Sc; Jumiati, S.Si, M.Si; Muhammad Pramulya, SP, M.Si; Cico John Karunia Simamora, SP, M.Si; dan Dr. Nelly Wahyuni, S.Si, M.Si. Kedua, Brownies Daun Mangrove, sebuah produk ekonomi kreatif yang dikembangkan oleh Komunitas Perempuan MMC di Desa Pasir, yang memanfaatkan daun mangrove secara berkelanjutan. Ketiga, Teh Effervescent Mangrove, sebuah inovasi produk kesehatan dari Pokmas Pelesir yang beranggotakan ibu-ibu di Desa Sengkubang. Keikutsertaan dalam forum internasional seperti EAS Congress dan Xiamen World Ocean Week ini menjadi bukti nyata bahwa upaya kolaboratif antara akademisi, masyarakat, dan pemerintah daerah mampu menghasilkan solusi yang berkelanjutan untuk kesehatan lautan, masyarakat, dan ekonomi, yang selaras sepenuhnya dengan visi Sustainable Development Strategy for the Seas of East Asia (SDS-SEA). Acara yang diselenggarakan setiap tahun sekali ini berfungsi sebagai platform strategis bagi berbagai pemangku kepentingan untuk berbagi pengetahuan, membangun kemitraan, dan merencanakan aksi kolaboratif menuju masa depan laut yang lebih sehat.
Our Future Our Ocean, For Share Our Ocean