
Edukasi Lima Pilar Diabetes, Cara FK Untan Dorong Masyarakat Lebih Sehat
Kasus Diabetes Melitus (DM) di Kalimantan Barat terus meningkat dari tahun ke tahun. Kondisi ini menjadi sinyal penting bahwa masyarakat perlu memahami lebih dalam bagaimana cara mengelola diabetes secara benar dan berkelanjutan. Sebab, tanpa penanganan yang tepat, kadar gula darah yang tidak terkontrol dapat memicu berbagai komplikasi serius, mulai dari gangguan penglihatan hingga kerusakan organ.
Menurut Titan Ligita, Ph.D., dosen sekaligus Ketua Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dari Program Studi Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura (FK Untan), salah satu kunci dalam mencegah komplikasi adalah penerapan lima pilar utama dalam penatalaksanaan diabetes. “Pilar tersebut meliputi pemantauan kadar gula darah, pengaturan pola makan, aktivitas fisik yang teratur, kepatuhan minum obat, dan edukasi berkelanjutan. Kelimanya saling berkaitan dan harus dilakukan secara konsisten,” ujarnya.
Berangkat dari keprihatinan tersebut, tim PKM Prodi Keperawatan FK Untan melaksanakan kegiatan edukasi kesehatan di UPT Puskesmas Perumnas II Kota Pontianak, dengan tema “Pengenalan Lima Pilar Pengelolaan Diabetes Melitus”. Kegiatan yang berlangsung pada 12 dan 26 September 2025 ini menjadi wadah pembelajaran bersama antara akademisi dan masyarakat dalam memahami cara mengelola diabetes dengan pendekatan sederhana dan aplikatif.
Tim pelaksana kegiatan terdiri atas para dosen—Titan Ligita, Ph.D.; Ns. Ririn Afrian Sulistyawati, M.Kep.; Ns. Nur Luthfianti, M.Kep.; dan Merlisa Kesuma Intani, S.Kep., Ns., M.Kep.—serta tenaga kependidikan Hazwani, S.Kep., Ns., dan tiga mahasiswa, yaitu Merlin Cantika, Anisha Dini Septiany, dan Awaludin Muhammad Sholeh Al-Zidan.
Pada pertemuan pertama, peserta mendapat pemeriksaan glukosa darah gratis dan edukasi tentang pola makan sehat bagi penderita diabetes. Sementara itu, pertemuan kedua difokuskan pada aktivitas fisik dan perawatan kaki diabetes, termasuk praktik langsung senam kaki untuk membantu memperlancar sirkulasi darah. Sebelum dan sesudah kegiatan, peserta juga mengisi kuesioner guna mengukur peningkatan pengetahuan mereka.
Kegiatan dibuka oleh dr. Muhammad Yunus, perwakilan dari Puskesmas Perumnas II, yang menyambut baik kolaborasi ini. Ia menilai kegiatan semacam ini mampu mendorong masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya menjaga kadar gula darah melalui pola hidup sehat. “Kami berharap edukasi ini tidak berhenti di sini, tapi benar-benar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.
Dengan pendekatan interaktif, peserta tidak hanya mendengarkan, tetapi juga berdiskusi aktif dan mempraktikkan langsung cara-cara sederhana mengelola diabetes. Hasilnya, antusiasme masyarakat tampak tinggi. Jika pada pertemuan pertama hadir 47 peserta, maka pada sesi kedua jumlahnya meningkat menjadi 65 orang.
Melalui kegiatan ini, Tim PKM Prodi Keperawatan FK Untan berharap dapat menumbuhkan kesadaran bahwa mengelola diabetes bukan sekadar urusan medis, tetapi gaya hidup. “Kami ingin masyarakat memahami bahwa setiap langkah kecil—seperti mengatur makan, rutin bergerak, dan rajin kontrol gula darah—dapat membawa dampak besar bagi kesehatan mereka,” tutup Titan Ligita.
Kegiatan edukasi tersebut menjadi bukti nyata komitmen Universitas Tanjungpura dalam menguatkan peran perguruan tinggi untuk berkontribusi langsung pada kesehatan masyarakat. Dengan bekal pengetahuan yang benar, diharapkan masyarakat Pontianak semakin siap menerapkan gaya hidup sehat dan menekan angka kejadian diabetes di masa mendatang.