
FGD Strategi Kerja Sama Efektif: Perkuat Langkah UNTAN Menuju PTN-BH Melalui Sinergi dan Integritas
Universitas Tanjungpura (UNTAN) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Strategi Kerja Sama Efektif dalam Rangka Mendukung Proses Transformasi UNTAN Menuju PTN-BH”, yang dihadiri para pimpinan Fakultas, Unit dan Lembaga di Lingkungan Universitas Tanjungpura, pada Kamis (13/11/2025).
Pemateri pada FGD Tersebut, dosen dan peneliti dari Universitas Airlangga, Dr. Moses Glorino Rumambo Padin, M.Si., M.Psi., M.Phill.Psi. menyampaikan bahwa otonomi tanpa tujuan adalah sia-sia. Menurutnya, setiap langkah otonomi harus memiliki arah dan nilai, terutama dalam membangun integritas dan visi yang membumi.
Ia memaparkan konsep “Nilai ETOS Asta Cita, Visi, dan Strategi Nasional”, yang dapat menjadi inspirasi bagi strategi Kerja Sama UNTAN dalam membangun arah transformasi institusi. Nilai-nilai tersebut mencakup tiga prinsip utama:
- Hidup Seimbang dan Setara – Menjaga keseimbangan antara ketahanan pangan, kelestarian lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat lokal. UNTAN dapat berperan sebagai pusat studi pembangunan berkelanjutan.
- Adil ka’Talino, Bacuamin ka’Saruga, Basengat ka’Jubata – Nilai kearifan lokal Kalimantan Barat yang mencerminkan keadilan sosial, pemerataan, dan integritas dalam kepemimpinan.
- Batuang Takandan (Bambu yang Saling Menopang) – Filosofi kolaborasi dan gotong royong dalam memperkuat ekosistem inovasi dan kemandirian teknologi melalui sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan perguruan tinggi.
Dr. Moses menegaskan bahwa prinsip “Batuang Takandan” sejalan dengan semangat transformasi UNTAN, di mana kolaborasi lintas sektor menjadi kunci menciptakan ekosistem akademik dan ekonomi yang tangguh.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan UNTAN, Dr. M. Irfani Hendri, S.E., M.Si. menegaskan bahwa transformasi menuju PTN-BH bukan hanya tentang status kelembagaan, tetapi juga tentang membangun tata kelola yang transparan, kolaboratif, dan berorientasi keberlanjutan.
“Seringkali Jajaran Pimpinan UNTAN ditanya, kapan UNTAN menjadi PTN-BH. Namun yang lebih penting adalah bagaimana kita menata tata kelola dan kerja sama secara efektif, termasuk dalam pemanfaatan aset, agar transformasi ini benar-benar membawa manfaat bagi institusi,” ujarnya.
Kegiatan ini menjadi bagian dari langkah strategis UNTAN dalam menyiapkan tata kelola dan sistem kerja sama yang solid sebagai fondasi menuju Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH).
“Apapun yang kita lakukan hari ini adalah bagian dari proses transformasi menuju PTN-BH. Kita menata pondasi, bukan sekadar mengejar status,” tutup Wakil Rektor.
Melalui FGD ini, UNTAN diharapkan semakin memperkuat arah strategi kerja sama yang tidak hanya administratif, tetapi juga bernilai, berintegritas, dan berpihak pada visi UNTAN.



