Lima Mahasiswa Wakili Kalbar Dalam Upacara Sumpah Pemuda di Kemendikbudristek Tahun 2021
Jakarta – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melaksanakan upacara untuk memperingati hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober 2021 secara tatap muka dan daring/online. Upacara tatap muka yang diadakan di Gedung A Kantor Kemendikbudristek ini dihadiri langsung oleh 170 mahasiswa, dimana mahasiswa-mahasiswi tersebut diundang secara khusus dari pihak Kemendikbudristek melalui seleksi video testimoni untuk kegiatan yang diselenggarakan pihak Kementerian, dan juga dari seleksi LL-Dikti dari beberapa kampus terpilih di tiap regional LL-Dikti. Tampak juga pejabat eselon I dan II turut serta hadir secara fisik menjadi hadirin dalam upacara tersebut.
Upacara tatap muka ini berlangsung dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, dimana seluruh peserta upacara telah melalui proses pemeriksaan kesehatan berupa swab PCR sehari sebelumnya, dan juga diwajibkan untuk memakai masker, menghindari kontak fisik, dan tetap menjaga jarak antarpeserta.
Dalam kesempatan ini, Kalimantan Barat turut andil dalam mensukseskan acara tersebut dengan mengirimkan lima mahasiswa terpilih dari beberapa kampus yang ada di Kalbar, dimana kelima mahasiswa tersebut antara lain David Eleazar dan Ulfa Salsabila dari Universitas Tanjungpura, Dewi Verensia Tanery dari STB Harapan Bersama, Evelyn Aurellia dari Politeknik Tonggak Equator, dan Samsuri dari Universitas Panca Bhakti Pontianak.
Peringatan Sumpah Pemuda yang ke-93 ini mengambil tema “Bersatu, Bangkit dan Tumbuh,” dimana dengan tema ini, diharapkan pemuda dapat menjadi motor penggerak utama kebangkitan bangsa Indonesia, seperti yang telah dicetuskan oleh para pendahulu bangsa di tahun 1928, tahun dimana Sumpah Pemuda pertama kali diproklamirkan. Tema ini menjadi sangat relevan di masa sekarang, terutama dalam situasi pandemi virus Covid-19 yang masih menjadi permasalahan yang terjadi di Indonesia, dan juga negara-negara lainnya di seluruh penjuru dunia.
Amanat upacara disampaikan oleh Nadiem Anwar Makarim selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek). Dalam amanatnya, beliau menyampaikan refleksi dari isi teks Sumpah Pemuda, dimana beliau mengajak untuk sejenak melihat kembali ke masa lalu, dan mengajak seluruh hadirin agar semangat persatuan yang dibawa oleh para pendahulu di masa lalu, dapat terus bergelora dalam jiwa pemuda-pemudi Indonesia, baik di masa sekarang, maupun di masa yang akan datang.
Dalam upacara ini juga, sebanyak empat orang mahasiswa dan mahasiswi yang telah ditunjuk dari kesepakatan bersama, membacakan dengan lantang dan tegas teks Deklarasi Mahasiswa Merdeka, dimana teks deklarasi ini telah disusun bersama dari buah pemikiran 170 mahasiswa yang dilakukan di hari sebelumnya.
Setelah upacara, acara dilanjutkan dengan dialog berjudul “Dialog Deklarasi Mahasiswa Merdeka”. Acara ini berlangsung di Aula Plaza Insan Berprestasi, yang berada persis didalam Gedung A Kemendikbudristek. Dalam dialog yang berlangsung sekitar 75 menit itu, Nadiem bersama jajarannya hadir ditengah-tengah mahasiswa yang ada di ruangan tersebut. Setelah dibuka dengan beberapa baris kalimat dari sang menteri, beliau kemudian menceritakan kebanggaannya terhadap mahasiswa yang hadir dari berbagai daerah di Indonesia, dan juga menceritakan mengenai perjalanan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicetuskannya sejak awal tahun 2021.
Dalam kesempatan ini, Nadiem menjelaskan alasannya mencetuskan program ini, dimana beliau melihat bahwa masih terdapat ketimpangan yang cukup memprihatinkan dalam usaha mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Selain itu, persaingan dunia kerja yang begitu sengit, tidak lagi cukup diselesaikan dengan menguasai satu disiplin ilmu saja dari bangku perguruan tinggi. Oleh karena itu, melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang sudah dimulai di beberapa perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, Nadiem berharap bahwa ketimpangan dalam memperoleh ilmu pengetahuan itu dapat terselesaikan dengan baik, dan juga mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan itu untuk menambah lagi penguasaannya di disiplin ilmu lainnya, diluar dari program studi yang diambil mahasiswa tersebut.
Kesempatan bertanya jawab dibuka oleh moderator setelah Mendikbudristek selesai menyampaikan pemaparannya. Ada beberapa pertanyaan yang disampaikan dari delegasi perwakilan mahasiswa untuk bertanya kepada Nadiem, dimana mahasiswa ini menyampaikan keluh kesahnya mengenai hambatan yang dialami oleh mahasiswa di beberapa daerah di Indonesia dalam mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Menjawab hal itu, Nadiem pun mengakui bahwa masih banyak kekurangan dan permasalahan dari program yang dirancangnya bersama staf dari Kemendikbudristek, terlebih karena program itu masih baru seumur jagung. Oleh karena itu, beliau mengajak setiap mahasiswa untuk proaktif memberikan masukan ke Kemendikbudristek, seraya tetap mengerjakan bagian terbaiknya sebagai pelopor perubahan (agent of change) dari bangsa Indonesia.
Salah satu perwakilan dari Kalimantan Barat, David Eleazar, yang dikontak media ini melalui telepon WhatsApp, mengaku sangat senang dan bangga karena dapat menjadi bagian dari rangkaian acara ini. Dalam pesannya via sambungan telepon, mahasiswa fakultas teknik ini berharap bahwa acara ini dapat diadakan lagi di masa mendatang, dengan lebih banyak lagi mahasiswa yang terlibat didalamnya, dan juga rangkaian acara yang lebih seru kedepannya.
Rangkaian acara untuk memperingati hari Sumpah Pemuda tahun 2021 ini ditutup dengan sesi foto mahasiswa bersama Mendikbudristek beserta jajarannya, yang turut hadir pula dalam kegiatan itu, sebelum akhirnya seluruh mahasiswa itu pulang kembali ke daerahnya masing-masing.
[learn_press_profile]