Mengenal Lebih Dekat Tanjidor ‘Sumber Rejeki’, Anggotanya Alumni Prodi Seni FKIP UNTAN
Tanjidor adalah musik atau orkes rakyat Betawi yang menggunakan alat musik barat terutama alat musik tiup. Biasa disingkat tanji. Tanji artinya menabuh. Karena yang ditabuh adalah tambur yang berbuji dor dor dor, maka digabunglah menjadi tanjidor. Tak banyak generasi muda yang tertarik untuk melestarikan kesenian musik tradisional, seperti tanjidor. Namun, tidak bagi grup Tanjidor Sumber Rejeki Pontianak. Grup ini memiliki anggota alumni dari Program Studi Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura (FKIP UNTAN).
Uray Ferry, pendiri Tanjidor Sumber Rejeki mengatakan, Tanjidor Sumber Rejeki berdiri sejak tahun 2018. Ia ingin mengajak anak muda di Kota Pontianak untuk ikut melestarikan kesenian musik tanjidor dan tidak memandang bahwa tanjidor merupakan kesenian musik yang sudah kuno.
“Kami juga mau mengajak anak-anak muda buat suka main tanjidor. Tanjidor itu bukan kesenian kuno, anak-anak muda juga keren kok main tanjidor. Saya pernah tanya bapak-bapak pemain tanjidor senior, sebagian besar anaknya gak mau neruskan main tanjidor. Alasannya, susah, malu,” kata Ferry.
Ferry menambahkan, saat ini grup Tanjidor Sumber Rejeki Pontianak memiliki 12 anggota, di mana anggotanya berusia 20-an. Menurutnya, hingga saat ini masih banyak orang-orang yang ingin menghadirkan kesenian musik tanjidor pada acara pernikahan, juga pada acara festival.

Mulanya Tanjidor Sumber Rejeki terbentuk ketika salah seorang teman Ferry ingin menghadirkan tanjidor di acara pernikahannya. Seiring berjalannya waktu, Tanjidor Sumber Rejeki berkesempatan untuk tampil dengan grup tanjidor lainnya dalam parade tanjidor pada HUT Kota Pontianak.
“Dari sanalah kami pun mau juga mengajak anak-anak muda buat suka dengan tanjidor dan ikut melestarikan kesenian musik ini. Pemain senior yang sudah 20 atau 30 tahun main kesenian musik tanjidor juga awalnya belajar dari muda kok. Jadi, anak-anak muda sekarang juga tetap terlihat keren pas main tanjidor,” ungkapnya.
“Dalam tanjidor itu ada alat musik trumpet, trombone, saxophone, snar, bass, dan drum. Nah, ada beberapa anak yang diajak bapaknya main tanjidor ini. Awalnya main tambor (snar) atau bass, lama-lama dikasih kepercayaan buat belajar niup,” tambahnya.
Ferry juga mengatakan, Tanjidor Sumber Rejeki sering membawakan lagu-lagu daerah seperti, Lancang Kuning, Pusaka Melayu, Tanjung Katung, Sungai Kapuas, Kota Pontianak, Kolam Susu, Pandang-pandang Jeling-jeling, Pantun Budi, dan masih banyak lagu lainnya.
Ferry berharap, banyak anak-anak muda yang dapat mewariskan kebudayaan dengan ikut bergabung bermain dan belajar kesenian musik tanjidor.
“Mempelajari budaya lokal, mengikuti kegiatan-kegiatan kebudayaan asal daerah kita juga dapat membantu mewariskan kebudayaan. Jangan sampai berlebihan dengan budaya luar, ayo kita dukung agar budaya kita bisa sampai ke internasional,” pesannya.
Sumber : https://kumparan.com/hipontianak/mengenal-lebih-dekat-tanjidor-sumber-rejeki-anggotanya-didominasi-anak-muda-1wLEw7Ii9EK/
[learn_press_profile]
Tag:fkip. UNTAN, sumber rezeki, tanjidor