
Olahan Limbah Sawit Sebagai Pakan Ternak Salah Satu Kegiatan Bina Desa Fakultas Teknik UNTAN
Tindak lanjut dari pendanaan Program Bina Desa Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura (UNTAN) Tahun 2023 yang berjumlah 14 (empat belas) proposal yang lolos seleksi pendanaan. Salah satunya yang diketuai oleh Dr.Ars. Ely Nurhidayati, S.T., M.T telah melaksanakan agenda Bina Desa berjudul “PAPILISA (Pakan Sapi Limbah Sawit): Teknologi Pakan Ternak Dalam Pengembangan SISKA Kalbar di Desa Pinang Dalam, Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya”.
Kabupaten Kubu Raya sendiri memiliki produksi tanaman perkebunan didominasi oleh kelapa sawit, sedangkan limbah sawit merupakan salah satu permasalahan sekaligus potensi yang perlu ditingkatkan inovasinya, terkhusus bagi masyarakat sebagai petani/peternak di lahan perkebunan sawit. Maka program Bina Desa dapat menjadi peluang bagi masyarakat di Desa Pinang Dalam agar dapat mengolah, memanfaatkan dan meningkatkan nilai tambah limbah kelapa sawit.
Wilayah Desa Pinang Dalam menjadi lokasi berkegiatan Bina Desa Fakultas Teknik UNTAN dengan dihadiri oleh 5 (lima) dosen, 10 (sepuluh) mahasiswa, Kepala Desa Pinang Dalam, mayarakat kelompok tani/ternak, dan tokoh masyarakat. Agenda tersebut berlangsung Sabtu, 07 Oktober 2023 di Aula Desa Pinang Dalam. Adapun jarak tempuh tim Bina Desa dari UNTAN menuju desa sekitar 2,5 jam dengan moda darat dan air (penyeberangan sungai).
Selain perkebunan sawit, terdapat pula kelompok tani/ternak sebanyak 20 (dua puluh) di Desa Pinang Dalam. Lokasi ini merupakan lokasi ideal bagi SISKA di Kalimantan Barat, karena mengintegrasikan perkebunan sawit dan ternak. Kunci dalam pelaksanaan Bina Desa ini ialah keberlanjutan dari limbah yang dihasilkan oleh perkebunan sawit dapat diolah kembali menjadi olahan pakan ternak.
Kegiatan bina desa dimulai dari pembagian pre-test, sambutan Kades Pinang Dalam dan ketua Bina Desa, pemaparan teori, hingga praktek alat dan bahan olahan pakan ternak, ditutup dengan post-test. Adapula pertanyaan menarik dari beberapa warga, “Apakah pelepah yang mengkilat perlu dilepas karena bertekstur keras dan tajam?, serta selain pelepah apakah terdapat bahan lain selain daun sawit sebagai alternatifnya?” jelas Arila. Pada dasarnya sapi, kambing, dan kerbau memiliki jenis pencernaan yang sama yaitu memiliki 4 (empat) lambung. Hewan memiliki insting untuk membedakan makanan yang berbahaya untuk dimakan dan yang tidak. Adapun perlu dilakukan penyesuaian dalam memberikan pakan silase untuk hewan. Hewan perlu dilatih untuk membiasakan untuk mengkonsumsi pakan tersebut, dengan memberikan pakan aslinya berupa rumput dan diselingi sedikit demi sedikit pakan silase.
“Kami dari tim Bina Desa Fakultas Teknik turut bahagia telah sampai di Desa Pinang Dalam yang konon menurut Kades Walidi belum disentuh kegiatan atau program dari UNTAN. Semoga kegiatan ini dapat berlanjut dan mampu mendorong olahan pakan ternak alternatif bagi kelompok warga tani/ternak”, jelas Dr. Ars. Ely Nurhidayati, ST., MT selaku koordinator kegiatan.
“Bina Desa di Desa Pinang Dalam tentunya sekaligus mendukung perkebunan sawit berkelanjutan melalui pemanfaatan limbah sawit yang diolah kembali menjadi pakan ternak. Melalui pemrosesan alat pencacah pakan ternak serta blok pakan ternak yang menjadi nilai tambah dari limbah sawit tersebut”, pungkasnya.