
PKM DOSEN FT Untan: Pelatihan Pembuatan Prototipe Smart Home dan Smart Farming Berbasis Internet of Things (IoT)
Saat ini internet of things (IoT) telah dimanfaatkan secara luas dalam berbagai segi kehidupan. Secara sederhana, cara kerja IoT ini adalah kita dapat memberikan sebuah perintah pengendalian terhadap objek yang ingin dikendalikan dari jarak jauh dengan memanfaatkan jaringan internet dan smartphone. Karenanya pemanfaatan IoT secara luas akan memberikan kemudahan dalam berbagai segi kehidupan, baik dari hanya sebatas pemakaian di lingkup rumah tangga bahkan hingga di lingkup industri.
IoT tentunya akan banyak mengambil peran teknologi di masa depan. Sehingga para pelajar, generasi muda seyogianya mau tidak mau harus berusaha mengenal dan kemudian mampu mengaplikasikan IoT ini dalam kehidupan sehari-hari. Ini juga menuntut para guru untuk juga berusaha menguasai teknologi IoT tersebut sehingga dapat mengajarkannya di lingkungan sekolah dengan baik.
Inilah yang mendasari tiga orang dosen dari prodi berbeda di Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura untuk melakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di salah satu sekolah yang ada di kota Pontianak, yaitu SMA Negeri 3 yang terletak di Jl. W.R. Supratman, Benua Melayu Darat, Kec. Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Ketiga orang dosen tersebut adalah Ferry Hadary (Prodi Teknik Elektro), Ochih Saziati (Prodi Teknik Lingkungan) dan Herda Desmaiani (Prodi Teknik Lingkungan). Didampingi Wagino sebagai PLP Laboratorium Kendali Digital dan Komputasi serta para asisten laboratorium, tim dari Fakultas Teknik ini tidak hanya mengenalkan IoT kepada para siswa dan guru, tetapi juga langsung membimbing mereka untuk mengaplikasikan teknologi ini pada pelatihan pembuatan prototipe smart home dan smart farming. Serangkaian kegiatan yang dilaksanakan di Aula SMA Negeri 3 Pontianak pada hari Selasa, 11 Juni 2024 tersebut meliputi: (1) mempresentasikan teori IoT; (2) demonstrasi alat laboratorium yang terkait IoT; (3) pembuatan prototipe; dan (4) uji coba prototipe. Dengan adanya pelatihan tersebut diharapkan pelajar dapat memahami sekaligus dapat mempraktikkan secara langsung mengenai konsep dari IoT.
Kegiatan PKM diikuti dengan sangat antusias oleh 20 peserta yang dibagi dalam 4 kelompok yang terdiri dari siswa dan guru. Luaran berupa prototipe smart home dan smart farming dapat diselesaikan dengan baik dan juga berhasil diujicobakan.

Prototipe IoT – Smart Home merupakan sebuah prototipe yang digunakan sebagai peraga untuk menunjukkan secara sederhana namun cerdas dari penerapan teknologi IoT pada perumahan. Prototipe ini dirancang menggunakan sebuah mikrokontoler berupa ESP8266 yang diprogram agar dapat mengendalikan dan mengontrol nyala dan tidak nyala sebuah lampu HPL. Sistem dikontrol dengan menggunakan aplikasi Blynk pada smartphone. Selain itu, pada aplikasi Blynk, intensitas cahaya yang menyala dapat dimonitoring dengan sensor LDR yang merupakan sensor cahaya. Prototipe ini dapat mengilustrasikan bagaimana sebuah sistem IoT diterapkan pada perumahan cerdas secara sederhana.

Sedangkan prototipe IoT- Smart Farming merupakan sebuah prototipe yang digunakan sebagai peraga untuk menunjukkan secara sederhana namun cerdas dari penerapan teknologi IoT pada pertanian. Prototipe ini dirancang untuk menggambarkan mekanisme pengairan tanah lewat dengan menggunakan platform IoT. Seperti pada prototipe smart home, prototipe smart farming juga menggunakan ESP8266 sebagai mikrokontroler. Pada sistem smart farming ini, digunakan sensor soil moisture untuk mendeteksi tingkat kelembapan tanah dalam satuan persentase. Apabila kondisi tanah kering, maka otomatis dialiri air dengan cara mengaktifkan relay yang membuat pompa air ikut menyala dan mengalirkan air dari wadah ke pot yang berisi media tanam berupa tanah. Apabila kondisi tanah sudah cukup basah maka relay dapat dinonaktifkan sehingga pompa air juga mati. Kedua fungsi tersebut dapat dilakukan hanya dengan menggunakan smartphone dengan bantuan aplikasi Blynk. Prototipe ini dapat mengilustrasikan sistem pertanian modern yang dapat melakukan monitoring kualitas media tanam dan juga dapat mengatur sistem irigasi atau pengairan selama masa tanam.
Ferry Hadary, selaku Ketua Tim PKM mengucapkan rasa syukur karena kegiatan PKM yang didanai dari hibah DIPA Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura ini akhirnya terselesaikan dengan baik. Ferry juga menambahkan, berdasarkan umpan balik berupa kuisioner yang diisi oleh peserta seusai pelatihan, para peserta menyatakan rasa terima kasih karena mendapatkan wawasan dan pengetahuan baru dari Tim PKM Fakultas Teknik. Peserta juga berharap agar kegiatan pelatihan semacam ini harus sering diberikan karena mereka merasa seru serta menyenangkan dapat belajar menggunakan media pembelajaran dan mengenali teknologi terkini, yakni aplikasi IoT dalam kehidupan sehari-hari.
Tag:PKM, teknik, univeristas tanjungpura, untan