
Prof. Tjitjik Sri Tjahjandarie: PTNBH Tidak Terlepas dari Kepemimpinan dan Mutu Tri Dharma
Dalam upaya memperkuat tata kelola dan meningkatkan daya saing institusi, kepemimpinan memegang peran sentral dalam menentukan arah dan keberhasilan pengelolaan perguruan tinggi. Kepemimpinan yang visioner, adaptif, dan transformatif menjadi fondasi utama dalam mendorong perubahan kelembagaan, termasuk dalam agenda transformasi menuju Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH).
Universitas Tanjungpura (UNTAN) menyelenggarakan Lokakarya Kepemimpinan bertema “Strategi Membangun Kepemimpinan Transformatif UNTAN Menuju PTNBH yang Unggul dan Berdaya Saing” , yang diselenggarakan di Gedung Rektorat UNTAN, Jalan Prof. Dr. Hadari Nawawi, Pontianak, Kalimantan Barat (23/12/2025.

Hadir sebagai narasumber utama, Prof. Tjitjik Sri Tjahjandarie, Ph.D., Staf Khusus Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, menyampaikan bahwa kriteria untuk mewujudkan UNTAN sebagai PTNBH sangat beragam dan tidak dapat dipandang secara sederhana. Ia menegaskan pentingnya memahami dan membenahi tata kelola institusi secara menyeluruh.
“PTNBH tidak bisa dilepaskan dari mutu. Mutu ini tercermin dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang menjadi core business perguruan tinggi. Di sinilah tantangan kita. Ini bisa menjadi kelemahan, tetapi bukan berarti kita berada pada posisi terendah,” ujar Prof. Tjitjik. Menurutnya, kepemimpinan yang kuat dan konsisten sangat menentukan keberhasilan institusi dalam meningkatkan mutu dan daya saing.

Sementara itu, Rektor Universitas Tanjungpura, Prof. Dr. Garuda Wiko, S.H., M.Si., FCBArb, yang membuka secara resmi kegiatan lokakarya, menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini. Ia berharap lokakarya kepemimpinan dapat menjadi momentum penting untuk memperkuat kepercayaan diri UNTAN dalam melangkah menuju PTNBH.
“Melalui lokakarya ini, saya berharap seluruh pimpinan dan sivitas akademika UNTAN semakin percaya diri, memiliki visi yang sama, serta mampu membangun kepemimpinan transformatif yang diperlukan untuk mewujudkan UNTAN sebagai PTNBH,” ungkap Rektor.

Melalui kegiatan ini, Prof Garuda Wiko menegaskan komitmennya untuk terus menumbuhkan budaya kepemimpinan yang berorientasi pada mutu, kolaborasi, dan inovasi. Lokakarya ini dirancang sebagai forum akademik strategis untuk mendiskusikan konsep, kebijakan, serta praktik terbaik kepemimpinan transformatif yang relevan dalam penguatan tata kelola, peningkatan kinerja institusi, dan percepatan transformasi UNTAN menuju PTNBH.

Kegiatan Lokakarya ini menjadi ruang refleksi sekaligus penguatan kapasitas kepemimpinan bagi pimpinan dan sivitas akademika UNTAN. Diharapkan, semangat lokakarya ini tidak hanya berhenti pada tataran kebijakan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi setiap individu di lingkungan UNTAN untuk terus meningkatkan kapasitas kepemimpinan dalam diri, sebagai bekal bersama membangun institusi yang unggul dan berdaya saing di masa depan.



