Rektor UNTAN Lepas Mahasiswa Fahutan Magang MBKM Selama Satu Semester
Rektor Universitas Tanjungpura Prof. Dr. Garuda Wiko, S.H., M.Si melepas 165 mahasiswa dan 44 Dosen Pembimbing Fakultas Kehutanan Untan Program Kegiatan Magang 20 SKS MBKM, atau Merdeka Belajar Kampus Merdeka, di Aula Meranti Fakultas Kehutanan, Senin (14/2/2022).
Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Achmadi, M.Si. Dekan Fakultas Kehutanan UNTAN Dr. Farah Diba, S.Hut, M.Si. Wakil Dekan, Ketua dan Sekretaris Jurusan dan Program Studi, Guru Besar dan Dosen di lingkungan Fakultas Kehutanan Untan serta perwakilan Mitra program MKBM.
Program ini merupakan implementasi Program MBKM yang akan berlangsung terhitung mulai Senin, 14 Februari s.d. 4 Juni 2022. Tercatat sudah ada 29 Mitra yang bergabung bersama Fakultas Kehutanan Untan berkolaborasi dalam pelaksanaan Program MBKM.

Rektor Untan Prof. Dr . Garuda Wiko dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Dekan, para wakil dekan, para dosen pembimbing dan mahasiswa peserta MBKM Fahutan yang telah menunjukan komitmen melaksanakan kebijakan strategis Kemdikbudristek dalam format MBKM.
“Sebagaimana diketahui bahwa program Magang 20 SKS MBKM ini, merupakan salah satu Bentuk Kegiatan Pembelajaran (BKP) MBKM yang membuka kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan dan memperoleh pengetahuan, keterampilan umum dan khusus atau keahlian kerja, dan menginternalisasi sikap profesional serta budaya kerja yang sesuai dan diperlukan bagi dunia usaha,” jelasnya.
Program magang ini merupakan sebuah program yang mendorong inovasi dan relevansi mahasiswa melalui 9 program, yaitu:
- Pertukaran Pelajar.
- Magang/Praktik Kerja.
- Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan.
- Penelitian/Riset.
- Studi/Proyek Independen.
- Membangun Desa/KKN Tematik.
- Kegiatan Wirausaha.
- Proyek Kemanusian
- Program pertukaran mahasiswa ke luar negeri.
Ia berharap mahasiswa dapat memperkaya hard skills berupa keterampilan, complex problem solving, analytical skills dan kemampuan teknikal lainnya.
“Diharapkan akan lebih memberikan pengalaman kepada mahasiswa melalui pembelajaran langsung di tempat kerja (experiential learning) daripada sekedar pembelajaran dengan pendekatan teoritis di ruang kuliah, sekaligus sebagai aktivitas pembentukan keterampilan masa depan atau future skills para mahasiswa,” tutupnya.

[learn_press_profile]