
Sinergi Pasien, Keluarga, dan Kader: Langkah Konkret Kendalikan Hipertensi di Selakau
Hipertensi masih menjadi salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia. Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, tercatat 30,8% penduduk usia ≥18 tahun mengalami hipertensi. Angka tersebut bahkan lebih tinggi di Provinsi Kalimantan Barat, yakni mencapai 36,99%, sehingga termasuk dalam lima besar provinsi dengan prevalensi hipertensi tertinggi di tanah air. Fakta ini menunjukkan bahwa hipertensi memerlukan perhatian serius dan penanganan yang berkesinambungan.
Sebagai bentuk kepedulian, Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura, yang diketuai oleh dr. Syarifah Nurul Yanti R. S. A., M. Biomed, melaksanakan kegiatan “Wujudkan Hipertensi Terkontrol dengan Sinergi Pasien, Keluarga, dan Kader” pada 29–30 Agustus 2025 di wilayah kerja Puskesmas Selakau, Kabupaten Sambas. Kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman pasien, memperkuat peran keluarga, sekaligus memberdayakan kader kesehatan desa.
Pada hari pertama, 30 pasien hipertensi bersama 21 anggota keluarga mendapatkan edukasi mengenai hipertensi, mulai dari faktor risiko, pentingnya kepatuhan minum obat, hingga langkah-langkah pencegahan komplikasi. Edukasi ini dikemas interaktif, sehingga peserta tidak hanya mendengar, tetapi juga berdiskusi dan berbagi pengalaman.
Hari kedua ditujukan khusus bagi 30 kader kesehatan yang mewakili desa-desa di wilayah kerja Puskesmas Selakau. Mereka memperoleh pelatihan praktis mengenai cara mengukur tekanan darah secara benar, mencatat hasil pemeriksaan, serta memahami tindak lanjut yang diperlukan. Dengan keterampilan tersebut, kader diharapkan dapat berperan lebih aktif dalam membantu pemantauan kesehatan masyarakat di tingkat desa.
Kepala Puskesmas Selakau, dr. Nurul Khasanah, menyampaikan harapannya agar kegiatan serupa dapat terus berlanjut, “Kegiatan ini sangat relevan dengan upaya menekan angka hipertensi di masyarakat. Semoga dapat dilaksanakan secara berkesinambungan,” ujarnya. Sementara itu, Ketua Tim PKM, dr. Syarifah Nurul Yanti R. S. A., M. Biomed, menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak, “Sinergi antara pasien, keluarga, dan kader merupakan kunci dalam mengontrol hipertensi. Melalui pelatihan ini, kader dapat menjadi mitra tenaga kesehatan dalam pemantauan tekanan darah di masyarakat,” jelasnya.
Tim PKM ini didukung oleh dosen-dosen dari bagian kedokteran yaitu dr. Zulfa Khairunnisa Ishan, M. Sc dan Ibu Asmaurika Pramuwidya, S.S.T., M. Kes, beserta lima mahasiswa yang telah melewati modul kardiovaskular yaitu Intan ‘Ariqah ‘Azizah, Muhammad Dikas Arqaf, Rifa Amalia Putri, Fidelis Aprilino Pratama, dan Alif Naufal Rafif Anandiza.
Dengan melibatkan pasien, keluarga, dan kader, kegiatan ini bukan hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membangun budaya gotong royong dalam menjaga kesehatan bersama. Harapannya, upaya ini dapat menekan angka hipertensi yang tidak terkontrol serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat Selakau dan sekitarnya.