
Untan Perkuat Kolaborasi Internasional dalam Mitigasi Iklim Lewat Summer Course 2025
Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura (Untan) menyelenggarakan kegiatan “1st International Summer Course: Coastal Resilience and Carbon Sequestration: Exploring the Role of Mangroves and Peatland Forest Contribution to Climate Mitigation” yang berlangsung pada 21 hingga 31 Juli 2025. Kegiatan ini menjadi forum internasional untuk membahas peran strategis ekosistem mangrove dan hutan gambut dalam mitigasi perubahan iklim.
Pembukaan kegiatan dilaksanakan di Ruang Bungur, Gedung Prof. Ir. Sakunto, Fakultas Kehutanan Untan, dan dihadiri oleh Prof. Dr. Haruni Krisnawati, S.Hut., M.Si, selaku Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bidang Perubahan Iklim, yang juga menjadi pembicara kunci (keynote speaker). Dalam kesempatan tersebut, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi Universitas Tanjungpura, Prof. Dr.rer.nat. Ir. R. M. Rustamaji, M.T, secara resmi membuka rangkaian kegiatan.
Dalam sambutannya, Prof. Rustamaji menyampaikan bahwa Universitas Tanjungpura berkomitmen menjadi bagian dari solusi global terhadap krisis iklim. Ia menekankan bahwa hutan memiliki peran ganda, yakni sebagai sumber daya ekonomi dan sekaligus sebagai fondasi utama keberlanjutan lingkungan hidup.
“Program ini dirancang untuk mendorong kerja sama internasional, menumbuhkan inovasi, dan membentuk kepemimpinan generasi muda sebagai pelestari lingkungan masa depan. Kami percaya bahwa solusi terhadap tantangan lingkungan akan lebih kuat jika dibangun secara kolektif,” ungkapnya.
International Summer Course 2025 terdiri atas beberapa rangkaian kegiatan, yaitu:
- Kelas teori daring (21–24 Juli 2025) yang membahas fungsi ekologis mangrove dan gambut, ilmu kelautan, kebijakan karbon biru, dan strategi ketangguhan pesisir.
- Presentasi proyek peserta bertepatan dengan International Mangrove Day di Kampus Untan (25–26 Juli 2025).
- Kegiatan lapangan di kawasan hutan mangrove dan gambut milik PT Kandelia Alam di Kabupaten Kubu Raya (27–29 Juli 2025).
- Kegiatan budaya di Kota Pontianak (30 Juli 2025).
- Penutupan resmi program (31 Juli 2025).
Kegiatan ini diikuti oleh 22 peserta, yang terdiri dari 10 mahasiswa luar negeri (dari Aeres University, Wageningen University and Research, SciencesPo France, dan UiTM Sarawak Malaysia), serta 12 mahasiswa dalam negeri dari ITB Bandung dan Universitas Tanjungpura.
Sebanyak 17 narasumber ahli dari dalam dan luar negeri turut memberikan materi dan wawasan selama program berlangsung. Mereka berasal dari kalangan akademisi, praktisi, sektor swasta, dan instansi pemerintah. Di antaranya adalah:
- Prof. Dr. Haruni Krisnawati (KLHK RI)
- Prof. Dr. Dwi Astiani dan Prof. Dr. Ir. Gusti Hardiansyah (Untan)
- Prof. Peter van Der Meer dan Dr. Idsert Jelsma (Van Hall Larenstein University, Belanda)
- Prof. Dr. Gyo Itani (Kochi University, Jepang)
- Prof. Dr. Abdul Rahman Saili dan Dr. Farah Akmal Idrus (Malaysia)
- Dr. Erwin Riyanto Ardli (UNSOED)
- serta perwakilan dari Tropenbos Indonesia, PT Kandelia Alam, dan Nusantara Climate Initiative.
Melalui penyelenggaraan International Summer Course ini, Universitas Tanjungpura memperkuat perannya sebagai perguruan tinggi yang aktif dalam isu-isu lingkungan global dan pembangunan berkelanjutan. Program ini tidak hanya menjadi ajang berbagi pengetahuan, tetapi juga membangun jejaring kolaborasi yang dapat menghasilkan aksi nyata untuk perlindungan ekosistem dan mitigasi perubahan iklim di tingkat lokal maupun internasional.