Upaya Deteksi Kesehatan Jiwa Selama Masa Pandemi Covid-19 melalui Pelatihan Kader Kesehatan Jiwa di UPK Puskesmas Purnama
Tim Dosen Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura (Untan) memberikan pelatihan kepada 10 kader kesehatan jiwa Puskesmas Purnama dalam upaya deteksi kesehatan jiwa selama masa pandemi covid-19, Sabtu (12/9/2020).
Sebagai institusi pendidikan, Fakultas Kedokteran Untan turut serta dalam mengedukasi masyarakat, khususnya terkait dengan masalah kesehatan jiwa di masa pandemi covid-19.
Ketua tim PKM FK Untan Agus Fitriangga, SKM, MKM mengatakan di masa pandemic covid-19 seseorang rentan terhadap gangguan jiwa bisa disebabkan beberapa faktor di antaranya lamanya isolasi di rumah, pemberlakuan PSBB, dampak sosial terkait adanya PHK yang terjadi, kondisi sosial ekonomi dan berita yang tidak benar.
Ia berharap pelatihan ini tidak hanya berhenti sampai di sini tetap berkelanjutan.
“Kader bisa berhasil mendapatkan kasus adanya gangguan kejiwaan di masyarakat sehingga dapat membantu juga pencapaian program di Puskesmas dan yang sudah terdeteksi dapat segera diobati,”katanya.
Kepala UPK Puskesmas Purnama, Patricia Amy, SKM menyambut baik kegiatan pelatihan yang dilakukan Tim PKM Untan terhadap kader kesehatan jiwa di UPK Puskesmas Purnama.
“Saya sangat mengapresiasi dengan kegiatan ini dan kerjasama seperti ini terus tingkatkan dan dilanjutkan tidak hanya Kesehatan jiwa tetapi juga dengan masalah-masalah Kesehatan yang lain,”ujarnya.
Patricia Amy menambahkan, kesehatan jiwa menjadi fokus perhatian, karena Kesehatan jiwa ada 1 dari 12 SPM (Standar Pelayanan Minimal).
“Orang yang mengalami gangguan jiwa berobat sesuai standar, kenyataannya ini masih menjadi tantangan masih banyak anggota keluarga yang memiliki masalah dalam ganguan jiwa memang belum mendapatkan pengobatan yang sesuai standar, di situlah memang perlunya peran kader sebagai perpanjangan tangan puskesmas, di mana kader itu berada di masyarakat, jadi dia bisa mendeteksi dini adanya gangguan jiwa di masyarakat,” tuturnya.
“Diharapkan dengan kapasitas kader ada, kemampuan kita untuk mendeteksi lebih baik dan kemampuan mendampingi lebih baik keluarga dengan masalah Kesehatan jiwa kedepannya,” harap Patricia Amy.



[learn_press_profile]