
Workshop Sekolah Model GCED di Pontianak: Membangun Kesadaran Keberlanjutan Lingkungan untuk Generasi Masa Depan
Pontianak, 26 Juli 2025 — Dalam upaya memperkuat kesadaran global dan keberlanjutan lingkungan melalui dunia pendidikan, Global Citizenship Education (GCED) Cooperation Center Indonesia atau GCC Indonesia menyelenggarakan Workshop Sekolah Model GCED bertema “Keberlanjutan Lingkungan” di Universitas Tanjungpura (Untan), Pontianak. Kegiatan ini berlangsung atas kerja sama dengan Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMPP) Untan, serta mendapat dukungan dari APCEIU UNESCO.
Workshop ini diikuti oleh para guru dan kepala sekolah dari SDN 24 Kecamatan Kota Pontianak, SMPN 16 Pontianak, dan SMAN 6 Pontianak. Rangkaian kegiatan diawali dengan Pra-Workshop pada 23–25 Juli 2025 melalui platform MOOCs GCC Indonesia, yang membekali peserta dengan modul “Pengantar untuk Memahami GCED” guna memperkuat pemahaman dasar mengenai konsep kewarganegaraan global.
Kegiatan resmi dibuka oleh Prof. Dr. Sulistyarini, M.Si., Kepala LPMPP Untan. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya pengembangan sekolah model GCED di era globalisasi.
“Abad ke-21 ditandai oleh keterhubungan global yang semakin tak terelakkan. Tantangan seperti krisis iklim, keberlanjutan lingkungan, dan disinformasi digital menuntut kita membentuk warga dunia yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter etis dan sosial,” tegas Prof. Sulistyarini.

Kegiatan dilanjutkan dengan webinar hybrid bersama narasumber Irwan Lovadi, S.Si., M.App.Sc., Ph.D., dosen Biologi FMIPA Untan, yang membawakan materi “Environmental Sustainability”. Ia menekankan pentingnya keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan manusia dan pelestarian ekosistem.
“Keberlanjutan lingkungan bukan soal teori, tapi soal pilihan hidup sehari-hari. Setiap langkah kecil—seperti menghemat energi, memilah sampah, atau menanam pohon—adalah bagian dari solusi besar untuk menyelamatkan planet kita,” ujar Irwan.

Sementara itu, Prof. Dr. Dasim Budimansyah, M.Si., Direktur GCC Indonesia, menyampaikan bahwa pendidikan kewarganegaraan global merupakan jawaban atas kebutuhan zaman.
“Konsep GCED tidak hanya memperkuat identitas nasional, tetapi juga menanamkan kesadaran bahwa kita semua adalah bagian dari kemanusiaan bersama yang saling bergantung,” ungkapnya.

Selama workshop, peserta berkolaborasi merancang aksi nyata implementasi GCED di sekolah masing-masing. Fokus kegiatan meliputi integrasi nilai-nilai keberlanjutan lingkungan ke dalam proyek pembelajaran seperti konservasi energi, pengelolaan sampah berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle), hingga inisiatif hijau berbasis komunitas.
Melalui pendekatan ini, para guru tidak hanya memahami konsep keberlanjutan secara teoritis, tetapi juga diharapkan dapat menanamkan pola pikir dan perilaku ramah lingkungan kepada peserta didik, sejalan dengan visi UNESCO (2017) mengenai pendidikan berkelanjutan.
GCC Indonesia, yang berdiri di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sejak 2023, terus mendorong lahirnya jaringan sekolah model GCED di Indonesia. Program ini diharapkan menjadi katalis bagi terbentuknya generasi yang cerdas dan peduli terhadap masa depan planet bumi.
Kepala SDN 24 Kecamatan Kota Pontianak, Riennova, M.Pd menyatakan bahwa kegiatan workshop ini memberikan penguatan terhadap komitmen sekolah dalam membentuk kepedulian lingkungan sejak dini.
“Workshop ini semakin meyakinkan kami bahwa menanamkan kepedulian terhadap lingkungan kepada peserta didik merupakan investasi jangka panjang yang strategis. GCED memberikan arah yang jelas dan harapan dalam mewujudkan hal tersebut,” ungkapnya.
